LIMA PULUH KOTA - Rakorda merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam penerapan dan percepatan pelaksanaan Program KKBPK.Rakorda program KKBPK merupakan kegiatan tahunan yang di selenggarakan oleh OPD KKBPK Kabupaten/Kota. Sebagai tindak lanjut Rakorda Provinsi Sumatera Barat yang telah dilaksanakan di Padang tanggal 21 Februari 2017. Dinas Pengendalian Penduduk,Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga melaksanakan Rakorda Tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota dengan tema “ Dengan Program KKBPK Kita Tingkatkan Kualitas Manusia Indonesia yang Memiliki Karakter Bangsa Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Shago Bungsu II Lubuk Batingkok tanggal 23 Maret 2017 yang diikuti oleh semua Unsur/OPD lintas sektoral terkait yakni : Kodim 0306, Dinas Kesehatan,Sosial,Bapelitbang,Kemenag,Camat Harau,Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat,Ka Puskesmas dan UPT KB se kabupaten Lima Puluh Kota serta LSOM,Organisasi Profesi terkait. Rakorda Program KKBPK di buka oleh Bupati yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten I Bagian Pemerintahan Bapak Drs. Syahrial yang dalam pengarahannya menekankan dengan Rakorda dapat lebih meningkatkan koordinasi, keterpaduan, komitmen dan dukungan baik oleh organisasi perangkat daerah, maupun seluruh mitra kerja dan para pemangku kepentingan dalam menerapkan berbagai kebijakan dan strategi program KKBPK di seluruh wilayah kecamatan, terutama di wilayah-wilayah yang tingkat capaian program KKBPK nya belum optimal. UU no 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 2014 mempertegas komitmen pemerintah akan pentingnya program KKBPK,dimana ada tiga “tageline” dari BKKBN yakni : Pengendalian penduduk,
Menyelenggarakan pelayanan Keluarga Berencana dan meningkatkan Pembangunan Keluarga. Perlu dipahami bahwa program KKBPK tidak hanya mengatur kelahiran, namun program tersebut juga menekankan kepada pengembangan Kualitas Penduduk dan Ketahanan keluarga seperti adanya poktan-poktan BKB (Bina Keluarga Balita), BKR ( Bina Keluarga Remaja), BKL (Bina Keluarga Lansia), program pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kelompok UPPKS ( Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) serta program Genre (Generasi berencana) melalui wadah PIK (Pusat Informasi Konseling) Remaja.
Dalam Rakorda dievaluasi kegiatan tahun 2016 serta rencana aksi kegiatan tahun 2017 yang akan di sinergikan dengan lintas terkait. Rakorda menghadirkankan nara sumber dari DP2KBP3A, Dinas Kesehatan, serta Bapelitbang. Hasil kegiatan tahun 2016 pencapaian Peserta KB baru Kabupaten Lima Puluh Kota termasuk peringkat 5 besar , dimana PPM (Perkiraan Permintaan Masyarakat) yang diberikan oleh BKKBN untuk peserta KB baru 10.686,sementara pencapaian peserta KB baru 10.813 (101,19%). Selain itu dalam Rakorda ini juga di bahas mengenai sinergisitas dan komitmen antar OPD terkait dalam menjalankan program KKBPK sehingga pelaksanannya bisa berkoordinasi dan bekerjasama sampai ke tingkat nagari. Untuk tahun 2017 salah satu prioritas program KKBPK adalah Membentuk 1(satu) Kampung KB disetiap Kecamatan. Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu, dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. Kampung KB menjadi salah satu inovasi stategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan program KKBPK.
Kampung KB ini di isi seluruh komponen terkait dan OPD DP2KBP3A sebagai leading sector. Program ini akan berjalan jika dikelola secara baik dan terpadu, sinergisitas sangatlah dibutuhkan antar instansi, antar lembaga karena kampung KB ini merupakan daerah yang sangat minim dalam segala bidang. Untuk itu diharapkan semua komponen mempunyai komitmen memajukan Kampung KB.
Feedback